Dongeng dihari Minggu

Hari minggu kemarin janji dengan Rida untuk datang keacara Dongeng Minggu yang diadakan oleh Gramedia. Sebenarnya sih udah sering banget diajakin, tapi baru kmarin bisa.
itu juga karena ada tiga teman MP yang janjian ketemu disana..

Biasanya para “kakak” yang mendongeng untuk adik-adik. tetapi minggu kemarin adalah perlombaan dongeng anak-anak. Anak-anak yang mendongeng dengan segala kemampuan mereka
Lucu-lucu ngelihatnya..

Ada yang berusia 3.5 th, pas dipanggung dia baru ngomong judulnya lalu terdiam..
Akhirnya dengan susah payah, setelah berbicara satu kalimat berhenti satu kalimat berhenti, Kak Domi turut membantu Satu kalimat sang anak… sepuluh kalimat sang maskot….
begitu terus hingga
akhirnya selesai cerita kolaborasi itu.

Ada juga yang membawakan cerita dengan alat peraganya berupa Boneka karena terlalu banyak boneka… anak tersebut bingung Boneka mana yang harus diplih untuk tokoh selanjutnya

Tapi dari bernagai macam gaya bercerita anak-anak itu ada hal yang bisa kulihat disini.
Anak-anak berani berbicara didepan umum kalau kita lihat, belum tentu ana-anak mau ngomong didepan orang banyak yang entah itu siapa.
Ana-anak belajar mengingat dan menguungkapkan kembali dari cerita yang disampaikan, mereka belajar menghapal, mengingat untuk diceritakan kembali

dan satu lagi…
anak-anak jadi rajin membaca…dan bisa mengambil makna dari cerita yang dibacanya….
dan semoga saja dengan membaca akan bisa membuat logika berpikir bagi anak-anak

35 comments on “Dongeng dihari Minggu

  1. wib711 said: logika berpikir bagi anak-anak

    asal jangan ada orang-orang dewasa yang tergila-gila dengan status “kedewasaannya” sehingga logika, pola pikir dan kreativitas anak-anak itu jadi buntu. semata-mata untuk mengikuti apa yang “diharapkan” (baca: didaulat) oleh orang dewasa….

  2. myshant said: Rida udah pernah ngajakin, tapi kalo’ gak salah di gramedia matraman yak ?jauhnya …coba di gramedia depok …*eh, nawar lagi*

    Hehehe…. seru lho…. kan tempatnya yg memungkinkan di matraman (sok teudotcom) :ppa lagi ngeliat style anak2 yg heboh…. seru banget

  3. ancillaysi said: ehingga logika, pola pikir dan kreativitas anak-anak itu jadi buntu. semata-mata untuk mengikuti apa yang “diharapkan” (baca: didaulat) oleh orang dewasa….

    nah.. aku kmaren s4 berpikiran kayak gitu…. apa ini versi logika yang coba di”terapkan” (baca: paksa) oleh orang tua sama anaknya…. 😀

  4. sorayalannazia said: seandainya amira adikku bisa spt ini.dia selalu demam panggung ;p

    kalo kakanya kok ga demam panggung ya?adeknya lucuuuuuuuuuuuu

  5. tentangkami said: hhmmm, menarik…. moga2 gadisku juga gemar membaca gak kek emaknya 😀

    hihihi… moga2 gadisnya gemar nge-blog kayak emaknya… :p

  6. wib711 said: hihihi… moga2 gadisnya gemar nge-blog kayak emaknya… :p

    huwahahahhahaa.. hhmmm keknya dimasa mendatang hal2 kek gini susah nih di cegah 😀 ya asal ngeblognya sing apik2 wae 😀

  7. wib711 said: kalo kakanya kok ga demam panggung ya?adeknya lucuuuuuuuuuuuu

    kakaknya demam malang merindu aja deh drpd demam panggung ;padikku memang lucu spt kakaknya….whahahhahahaha ;p

  8. wib711 said: apa ini versi logika yang coba di”terapkan” (baca: paksa) oleh orang tua sama anaknya

    untuk awal mungkin bagus untuk stimulus bagi pola pikir anak-anak tersebut.tapi ya orang dewasa kudu bersikap fair kalau ada pertanyaan dan batahan lebih lanjut….

  9. tentangkami said: huwahahahhahaa.. hhmmm keknya dimasa mendatang hal2 kek gini susah nih di cegah 😀 ya asal ngeblognya sing apik2 wae 😀

    hihi… yang penting ga diajarin mbuka web2 yang aneh2 :p

  10. ancillaysi said: tapi ya orang dewasa kudu bersikap fair kalau ada pertanyaan dan batahan lebih lanjut….

    ini bukan yang biasanya terjadi… bagus menurut pola pikir orang dewasa, belum tentu bagus bagi si anak… begitu pula sebaliknya, bisa aja si anak bilang orangtuanya kolot n konsevatif… hehehe

  11. wib711 said: si anak bilang orangtuanya kolot n konsevatif

    selalu begitu kan… yang satu bertameng dengan keadaan bahwa mereka sudah mengalami asam garam dunia dan yang lain itu ga tau apa-apa. sementara pihak satunya bertameng dengan keadaan bahwa dirinya lebih canggih, berteknologi tinggi, gaul dan yang lain itu kolot dan kuno.intinya sama-sama berpikir pihak lainnya tidak tahu apa-apa…. jadi siapa hayooo yang sebenarnya ga tau apa-apa? hehehe…

  12. brownhieze said: bulan depan, anak kecil lincah yg rambutnya keriting panjang itu dateng lagi gak yaahh..hihihii kangeenn kangeen.. :d luccuuuuu.. geemmeeessssssssssssss.. :p

    kan udah dibotakin.. hihihihi masa ga nyadar sih*berasa keriting…*

  13. ancillaysi said: intinya sama-sama berpikir pihak lainnya tidak tahu apa-apa…. jadi siapa hayooo yang sebenarnya ga tau apa-apa? hehehe…

    Sebenarnya intinya harus pada saling memahami…..karena anak dan orangtua hidup dizaman yang berbeda…

  14. brownhieze said: bulan depan, anak kecil lincah yg rambutnya keriting panjang itu dateng lagi gak yaahh..hihihii kangeenn kangeen.. :d luccuuuuu.. geemmeeessssssssssssss.. :p

    Insya allah pasti dateng…dia itu beserta 2 adeknya penggemar setia kita loh! Biasanya suka dianter sama mamanya. Psttt dia itu kemaren jadi juara favorit pilihan kita loh! Selain gayanya okeehh..bwt dedikasi dia juga yang udah setia sama DM…thx ya Wib critanya…aku blom posting karena foto2nya blom ada. Thx udah dateng bwt Wib dan Tyo. Udah mau liat kenekatanku hauhaha…

  15. ancillaysi said: ya susah… lha wong yg ga banyak yg bener2 berpikir dan bertindak jga. hehehe…

    yang diajak berpikir juga pada ga mau kok…. :p

  16. wib711 said: yang diajak berpikir juga pada ga mau kok

    ya gimana… kalau setiap berpikir dan berpendapat sesuatu yang berbeda malah menjadikah diri sebagai “musuh bangsa dan negara”…. karena cuma boleh nurut aja, ya gimana mau bersusah-payah untuk berpikir? :-p

Leave a reply to wib711 Cancel reply